Batik Tebing Tinggi Harus Punya Nilai Komoditi Tinggi

Bimtek Desain Batik Bekraf

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan dengan mengenakan batik Tebing Tinggi berwarna merah putih tampak berdiskusi dengan peserta Bimtek Pengembangan Desain Batik yang diselenggarakan Bekraf di Hotel Amanda, Jalan Sutomo, Tebing Tinggi, Rabu (9/5)

TEBING TINGGI - Anggota DPR RI dari Komisi 10 dr Sofyan Tan menginginkan batik Tebing Tinggi menjadi salah satu produk berkualitas yang punya nilai jual tinggi. Karena itu diharapkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dapat melatih para pembatik agar lebih kreatif.

"Saya ingin ada satu produk yang membanggakan yang layak jual dari Sumatera Utara hingga akhir periode saya nanti. Minimal kalau saya nggak menjabat lagi, datang kemari masih dapat oleh-oleh batik Tebing Tinggi untuk dipakai di tepi Sungai Padang," kata Sofyan Tan disambut tawa tamu dan peserta Bimbingan Teknis Pengembangan Desain Batik 9-10 Mei di Hotel Amanda, Jalan dr Sutomo, Tebing Tinggi, Rabu (9/5).

Sofyan Tan mengatakan awal mula diperkenalkan dengan batik Tebing Tinggi saat diberikan cinderamata oleh Wali Kota Tebing Tinggi saat kunjungan kerja. Saat itu terpancar harapan dari wali kota dan para pembatik di Tebing Tinggi untuk dibantu memperhalus desain dan memperkaya warna batik. Sebagai penggemar batik, tentu dirinya tidak bisa tinggal diam, harus membantu memfasilitasi para pembatik Tebing Tinggi agar bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat dari desainer profesional.

"Saya penggemar batik. Desainer favorit saya Anne Avanti. Yang saya pakai ini batik Tebing Tinggi. Meski sudah bagus, tapi tetap harus diperbaiki lagi desainnya," ujar Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu.

Karena itu Sofyan Tan mencoba menghubungkan Bekraf dengan para pembatik Tebing Tinggi agar melakukan pelatihan selama dua hari. Mudah-mudahan melalui bimbingan teknis pengembangan desain batik tersebut dapat memperkuat produk batik Tebing Tinggi agar bisa lebih dikenal secara luas. 

Sofyan Tan mengingatkan, saat ini pemerintah pusat sudah menargetkan 1juta kunjungan wisata di Sematera Utara. Target tersebut harus dibarengi dengan kesiapan daerah dalam menyambut para wisatawan. Salah satunya adalah mengenali apa yang disukai para turis asing jika berbelanja untuk dibawa pulang ke negaranya.

Turis asal Indonesia dengan turis asing punya sifat berbeda dalam berbelanja. Jika orang Indonesia lebih suka bawa koper kosong besar-besar untuk berbelanja di negara tujuan wisatanya, wisatawan asing justru sebaliknya. Mereka lebih suka berbelanja barang-barang yang kecil, simpel, punya kenangan tersendiri, mudah dibawa dan dikenakan di badan. Jadi produk yang dihasilkan harus disesuaikan dengan selera wisatawan yang jadi target pembeli.

Sofyan Tan yakin jika Wali Kota Tebing Tinggi serius untuk membina para pembatiknya, Tebing Tinggi bukan lagi menjadi kota kecil yang pendapatan daerahnya minim. Tapi akan menjadi kota kecil yang menggigit dengan pendapatan besar. Sebagai kota transit, Tebing Tinggi menurutnya bisa seperti Singapura perekonomiannya.

Jika berhasil, dia menyarankan agar Tebing Tinggi mendirikan SMK batik. Warga usia produktif dilatih dengan fasilitas sarana prasarana memadai untuk menciptakan produk batik Tebing Tinggi berkualitas.

"Jika ini berjalan dan dapat dipadukan, saya yakin batik Tebing Tinggi akan menjadi yang terbaik di Sumut," kata Sofyan Tan.

Wali Kota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan batik tebing Tinggi sudah ada sejak 5 tahun lalu. Sudah lahir beragam corak dan sudah terbentuk sanggar batik di Tebing Tinggi. Namun diakuinya masih ada yang kurang, yakni masih miskin dengan ragam pewarnaan dan minim ide kreatifitas.

Apa yang dilakukan Bekraf saat ini diharapkan dapat membantu para pembatik Tebing Tinggi untuk meningkatkan kreatifitas. Dia berharap ada aksi lanjutan setelah bimbingan teknis pengembangan desain yakni dilanjutkan dengan kerjasama bidang pemasaran.

Pada kesempatan itu Umar Zunaidi menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada Sofyan Tan yang sudah berulangkali membantu Tebing Tinggi. Dia yakin apa yang dilakukan Sofyan Tan murni untuk membantu mengembangkan kota yang sedang dipimpinnya menjadi lebih baik. 

Direktur Edukasi Kreatif Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia Poppy Savitri mengingatkan batik adalah sebuah proses pengerjaan dalam melahirkan produk berkualitas. Batik bukan karya printing. Proses membatik sudah diakui dunia sebagai teknik desain yang dimiliki Indonesia. 

Bekraf siap memfasilitasi keinginan Pemko Tebing Tinggi dalam menggali potensi batik Tebing Tinggi. Batik Tebing Tinggi harus punya ciri khas khusus dan jangan sekedar mirip-mirip dengan batik Jawa.

"Jangan sekedar mirip-mirip batik Jawa, harus ada ciri khas," ujar Poppy. 

Poppy menyampaikan Bekraf mengundang Desainer Batik Zeni Nugroho sebagai fasilitator dan narasumber. Diharapkan dapat membantu pengembangan batik di Tebing Tinggi. 
(RA)

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan dengan mengenakan
batik Tebing Tinggi berwarna merah putih menerima cindera mata dari
Direktur Edukasi Kreatif Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia Poppy Savitri
disaksikan Wali Kota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan.

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan, Wali Kota Tebing Tinggi
Umar Zunaidi Hasibuan dan Direktur Edukasi Kreatif Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)
 Indonesia Poppy Savitri foto bersama dengan peserta bimtek
di Hotel Amanda Tebing Tinggi, Rabu (9/5).

Tentang dr.Sofyan Tan

Kenal Lebih Jauh Seputar Profil dr.Sofyan Tan
 Profil Dr.Sofyan Tan

  keterangan

 Official Facebook FanPage

  keterangan

 Official Twitter

  keterangan's.

 Official Youtube Channel

  keterangan's.

Kerja Nyata Untuk Indonesia

Our process on creating awesome Indonesia.

17

Organisasi Tergabung

5

Penghargaan Diraih

7

Buku Menginspirasi

25

Tokoh Inspirasi