Sofyan Tan: Jangan Anti Berpolitik

Dengar Pendapat Bersama Masyarakat Tebingtinggi

(Analisa/istimewa) FOTO BERSAMA: Anggota MPR/DPR dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan foto bersama usai melakukan Dengar Pendapat dengan masyarakat Tebingtinggi di Restoran It Xim Jalan Ahmad Yani, Tebingtinggi, Minggu (11/2).
Tebingtinggi, (Analisa). Anggota MPR/DPR RI dr Sofyan Tan memberikan mo­­ti­vasi ke masyarakat di Tebingtinggi agar tidak anti-ber­politik. Karena tujuan dari politik adalah untuk memengaruhi kehidupan orang menjadi lebih baik.
"Jangan anti-berpolitik. Karena politik bisa digunakan untuk kebaik­an," kata Anggota Fraksi PDI Perjua­ngan itu saat melakukan dengar pen­dapat dengan masyarakat bersama dr Sofyan Tan di Restoran It Xim Jalan Ahmad Yani, Tebingtinggi, Minggu (11/2).
Namun ia mengingatkan butuh proses panjang untuk bisa berhasil mewujudkan tujuan berpolitik yang baik. Untuk itu harus dimulai sejak muda. Seperti dirinya yang memulai dengan menjadi calon anggota DPD RI lalu menjadi calon Walikota Medan dan keduanya kalah. Kekalahan terse­but tidak boleh menghentikan langkah, harus terus lanjut berjuang hingga akhir­nya terpilih menjadi anggota MPR/DPR RI dengan perolehan suara terbanyak.
Sebelum menjadi anggota MPR/DPR RI diakuinya butuh waktu 30 tahun untuk bisa memberikan beasiswa pendidikan ke 3.362 siswa. Namun se­telah terpilih, dirinya hanya butuh wak­tu tiga tahun untuk bisa menya­lur­kan beasiswa ke 50.000 siswa lebih melalui Program Indonesia Pintar (PIP). Dan 2018, ada tambahan alokasi 30.000 beasiswa PIP yang bisa disa­lurkan untuk daerah pemilihan (Dapil) Sumut I yakni Medan, Deliser­dang, Serdang Bedagai dan Tebingtinggi.
"Ini salah satu manfaat dari berpo­litik. Tapi butuh waktu, tidak seperti mem­balikkan telapak tangan," ujar­nya.
Model pendidikan
Dalam kesempatan itu ia menjawab beberapa pertanyaan dari masyarakat yang bertanya dan menyampaikan as­pir­asinya. Salah satunya terkait kon­sep dan model pendidikan plura­lisme yang penting diterapkan di seluruh Indonesia. Konsep pluralisme sudah ada lengkap di Pancasila, sedangkan model pendidikannya dapat dilihat di Sekolah Yayasan Perguruan Sultan Is­kandar Muda yang didirikannya. Ha­rapannya model pendidikan pluralis­me seperti yang diterapkan di sekolah tersebut dapat diadopsi menjadi kurikulum pendidikan nasional.
Lalu terkait kegiatan ekonomi kreatif, dr. Sofyan Tan meminta agar anak muda jangan menunggu dana dulu baru jalan. Cara berpikirnya harus dibalik, biarkan uang yang mencari kita.
"Bikin aja dulu, jangan kita yang cari uang. Karena dalam ekonomi kreatif uang lah yang mencari kita," ujarnya.
Aditya Nugroho, salah seorang peserta menyebutkan dirinya antusias datang dan ikut kegiatan tersebut ka­rena mendengar sosok Sofyan Tan yang sangat aktif mengkampanyekan pluralisme. Karena itu dia pun me­minta saran dan pengalaman bagai­mana menjadikan pluralisme sebagai sebuah konsep kehidupan bermasya­rakat. Agar warga Tionghoa yang punya integritas bisa punya kesempat­an yang sama dalam berpolitik.
Febri, salah seorang PNS di Tebing­tinggi menyebutkan dirinya pernah membuat rumah kreatif bagi anak muda. Namun tidak bisa bertahan lama ka­rena perbedaan pandangan. Untuk diharapkan ada dukungan dan berbagi pengalaman terkait anak-anak muda di Tebingtinggi yang ingin menya­lurkan bakat dan keahliannya di bidang ekonomi kreatif.
Sedangkan John Ping berharap alo­kasi beasiswa bidikmisi bisa diberikan untuk masyarakat Tebing­ting­gi. Untuk itu dia meminta masukan kriteria seperti apa yang bisa lolos menjadi penerima beasiswa tersebut. (rel/rrs)
sumber : http://harian.analisadaily.com/sumut/news/sofyan-tan-jangan-anti-berpolitik/503702/2018/02/12

Tentang dr.Sofyan Tan

Kenal Lebih Jauh Seputar Profil dr.Sofyan Tan
 Profil Dr.Sofyan Tan

  keterangan

 Official Facebook FanPage

  keterangan

 Official Twitter

  keterangan's.

 Official Youtube Channel

  keterangan's.

Kerja Nyata Untuk Indonesia

Our process on creating awesome Indonesia.

17

Organisasi Tergabung

5

Penghargaan Diraih

7

Buku Menginspirasi

25

Tokoh Inspirasi