MEDAN - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan bertekad menjadikan Kelurahan Sei Mati sebagai sungai kehidupan melalui pendidikan. Karena itu jangan ada lagi anak usia sekolah yang tak mengecap pendidikan dan tak ada lagi sekolah yang kekurangan fasilitas.
Reses hari kedua pada Masa Sidang I Tahun 2017/2018 dimanfaatkan dr Sofyan Tan menggunjungi 4 sekolah di Kelurahan Sei Mati dan Martubung, Medan Labuhan, Medan, Sumatera Utara, Selasa (31/10). Sekolah pertama yang dikunjungi SMK Negeri 13 dan SMA Negeri 19, Jalan Seruwai. Lalu dilanjutkan ke SMA Negeri 9 Jalan Sei Mati dan diakhiri di sekolah swasta Yayasan Perguruan Dr Wahidin Sudirohusodo, Jl KL Yos Sudarso, Martubung.
Meski namanya Sei Mati namun bukan berarti pendidikan mati di daerah yang umumnya dihuni masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. "Sei Mati akan saya jadikan menjadi sungai kehidupan bagi Indonesia," kata Anggota Komisi X DPR RI itu saat di SMA Negeri 9 Medan dalam rangkaian kegiatan reses dan penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 148 siswa di sekolah tersebut.
Sesuai dengan program Presiden Jokowi, tidak boleh lagi ada anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Fasilitas dan infrastruktur sekolah juga secara nyata terus dibenahi dan diperbaiki.Untuk itulah Sofyan Tan dalam tiga tahun terakhir selama menjabat sebagai DPR RI gencar turun ke bawah memastikan sebaran PIP, beasiswa bidikmisi, bantuan infrastruktur untuk pendidikan tersebar merata khususnya saat ini ketika dirinya melakukan reses di Medan Labuhan.
Selain SMA Negeri 9 Medan yang mendapatkan PIP 148 siswa, SMK Negeri 13 Medan pada tahun 2017 juga mendapatkan satu paket Ruang Praktek Siswa (RPS) untuk ruang praktek pemasaran dengan nilai anggaran Rp 260juta. Selain itu dapat juga RPS melalui Pemerintah Provinsi Sumut yang anggarannya bersumber dari Dana alokasi Khusus (DAK) APBN. Tahun sebelumnya juga mendapatkan 4 paket RPS hasil rekomendasi dari Anggota DPR RI Sofyan Tan. Selain itu siswa yang tidak mampu secara ekonomi mendapatkan PIP. Sedikitnya 520 siswa mendapatkan PIP di sekolah tersebut.Sedangkan di SMA Negeri 9 Medan yang letaknya bersebelahan dengan SMK Negeri 13, terdapat 42 siswa mendapatkan PIP berdasarkan rekomendasi dari Sofyan Tan di 2017. Sedangkan di Yayasan Perguruan Dr Wahidin Sudiro Husodo mendapatkan PIP sebanyak 123 siswa.
Tidak sampai disitu, Sofyan Tan juga mengingatkan bagi
masyarakat Medan Labuhan yang anaknya masuk perguruan tinggi baik negeri dan
swasta namun tidak mampu secara ekonomi dapat diusulkan untuk mendapatkan
beasiswa bidikmisi. Kepala sekolah dapat langsung mendata siswanya untuk dapat
direkomendasikan. Beasiswa bidikmisi memiliki nilai signifikan dalam membantu
kebutuhan kuliah yakni Rp13juta.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut Dr Arsyad Lubis
mengatakan apa yang dilakukan Sofyan Tan sudah cukup banyak untuk pendidikan di
Sumut. Karena itu dia berharap dan berdoa Sofyan Tan yang berasal dari PDI
Perjuangan di Dapil Sumut I Medan, Deliserdang, Serdangbedagai dan Tebingtinggi
dapat terpilih kembali di periode yang akan datang agar program pendidikan dari
pemerintah pusat tetap bisa berlanjut.
Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Medan Riko Marbun SPd MSi mengakui
peran Sofyan Tan dalam menyalurkan bantuan dari pemerintah pusat seperti PIP
sudah cukup banyak. Bahkan sejak 2015 sudah memperoleh PIP sebanyak 200 siswa.
“Saya sangat berterimakasih atas perjuangan yang sudah
diberikan,” kata Riko.
Kepala SMK Negeri 13 Drs Patrionis MPd mengatakan kedatangan
Sofyan Tan ke sekolah sudah berulang kali. Bahkan saat siswa masih melakukan
praktek di dekat toilet. Atas perjuangan Sofyan Tan banyak bantuan RPS yang
sudah diberikan. Selain itu siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu juga
telah mendapatkan PIP.
Begitupun masih ada beberapa bantuan yang masih diperlukan
seperti RPS untuk Perhotelan, perpustakaan dan mushola. Dan dengan kemurahan hati, Sofyan Tan langsung
berinisiatif membantu pengadaan atap mushola dan memperjuangkan pengadaan
perpustakaan. (RA)