![]() |
Anggota Komisi X DPRRI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan didampingi beberapa wakil kepala sekolah SMA Negeri 13 Medan sedang meninjau ruangan laboratorium yang akan direhab, Kamis (10/8). |
MEDAN - Anggota Komisi X DPRRI dr Sofyan Tan mengatakan
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) suatu saat bisa dijadikan acuan untuk
masuk dalam seleksi penerimaan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Melalui UNBK, dunia pendidikan akan terbiasa dengan nilai yang jujur.
Sehingga bisa dijadikan acuan untuk masuk PTN. Dengan demikian dapat memangkas
biaya seleksi masuk PTN yang cukup besar serta dapat meminimalisir potensi
masalah dalam seleksi masuk melalui jalur undangan serta jalur minat dan bakat.
“UNBK
ini penting karena lulusannya bisa untuk masuk ke PTN. Dimana ujian masuk
melalui jalur seleksi di PTN menghabiskan dana besar dan kurang akuntabel,”
ujar Sofyan Tan saat melakukan kunjungan kerja pada masa reses di SMA Negeri 13
Medan, Kamis (10/8)
Namun ditegaskannya pula bahwa hal itu hanya
bisa dilakukan jika seluruh SMA/SMK sudah tersedia fasilitas komputer yang
memadai. Sementara dari kondisi yang ada saat ini menurutnya masalah di
sekolah-sekolah khususnya SMA/SMK masih tetap sama yakni kekurangan fasilitas
komputer.
![]() |
Anggota Komisi X DPRRI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan didampingi beberapa wakil kepala sekolah SMA Negeri 13 Medan sedang meninjau ruangan perpustakaan yang akan direhab, Kamis (10/8). |
Seperti yang terjadi di SMA Negeri 13 Medan,
dari 600 siswa yang akan ikut UNBK tahun depan, hanya tersedia fasilitas
komputer sebanyak 30 unit. Sementara dibutuhkan minimal 200 unit untuk bisa
melaksanakannya.
Dia pun berharap Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara ikut berbagi anggaran dalam pengadaannya. Jangan hanya berharap bantuan
anggaran dari APBN. Sebab tidak akan cukup jika tidak ada sinergi.
Selain persoalan komputer, beberapa fasilitas
lain juga perlu dukungan anggaran. Seperti yang diperoleh SMA Negeri 13 Medan
yakni bantuan rehab ruang perpustakaan, ruang laboratorium dan ruang kelas.
Dari peninjauan langsung yang dilakukannya, dinilai pantas mendapatkan bantuan
rehab yang bersumber dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar
Rp190juta.
“Saya melihatnya wajar. Karena kondisi
ruanganya sudah tidak nyaman lagi,” ujar politisi PDI Perjuangan tersebut.
Plh Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Medan Drs H Ramzah Ram MSi mengakui selain
bantuan rehab ruangan, diakuinya pengadaan komputer untuk kepentingan UNBK
sangat mendesak. Sebab mereka hanya memiliki 30 unit komputer untuk 600 siswa yang akan ikut UNBK.“Kasian kita lihat siswa yang harus numpang sekolah lain untuk ujian,” ujarnya. Turut hadir dalam kesempatan itu Kepala Seksi Kurikulum SMA Dinas Pendidikan Sumut
Drs Saut Aritonang MHum.(RA)