![]() |
Anggota DPR RI dr Sofyan Tan saat dikerubungi ibu-ibu warga Desa Bintang Meriah, Pancur Batu, Deli Serdang, Sabtu (10/3) |
PANCUR BATU - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan menyerap aspirasi masyarakat di Desa Bintang Meriah, Pancur Batu, Sabtu (10/3). Dari sekitar 200 warga yang hadir terungkap banyak yang kurang yakin dengan sistem penyaluran bantuan ke masyarakat.
Jhon Nainggolan warga Desa Bintang Meriah yang merupakan wali siswa SMP Negeri 4 Pancur Batu meminta penyaluran bantuan khususnya beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dikawal dan diawasi agar sesuai prosedur. Sebab dia melihat masih ada unsur korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dalam penyalurannya.
"Kami mohon sistem penyalurannya (PIP) dikawal prosedurnya. Saya lihat KKN masih sangat kental. Bagi kami, jika penyalurannya pas, itu lah harapannya," kata Jhon saat diberi kesempatan bertanya kepada Sofyan Tan saat kunjungan kerja di halaman SMP Negeri 4 Pancur Batu dan SD Negeri 101831 Bintang Meriah, Pancur Batu tersebut.
Bukan hanya Jhon Nainggolan yang merasakan keraguan tersebut, Dermawan Tarigan orang tua siswa di SD Negeri 101831 juga mengungkapkan hal yang sama. Dia meminta agar prosedur penyalurannya dijelaskan. Agar tidak ada yang merasa dirugikan. Terutama kepastian apakah yang memperoleh PIP melalui jalur aspirasi Sofyan Tan hanya untuk yang memilih beliau sebelumnya atau memang warga miskin yang layak mendapatkannya.
Anggota Komisi X DPR RI dr Sofyan Tan dalam kesempatan itu menyampaikan pada 2009 lalu dirinya ditabalkan dengan marga Ginting. Sejak itu dirinya berjanji tidak akan bikin malu marga Ginting jika suatu saat menjadi pejabat negara.
" Sofyan Tan Ginting, biar saya menggunting kemiskinan di Desa Bintang Meriah ini, " kata Sofyan Tan.
Sofyan Tan mengaku mendapat informasi ada sekira 200 siswa SD dan SMP di Bintang Meriah yang hidup dalam kondisi ekonomi kurang beruntung. Dari jumlah tersebut baru 30 siswa yang memperoleh PIP. Untuk itulah dirinya hadir langsung ke sekolah memastikan bahwa PIP dapat disalurkan ke siswa yang membutuhkan.
"Nanti saya tambah kuota PIP-nya. Silahkan diusulkanSD dan SMP," ujar Sofyan Tan.
Namun Sofyan Tan mengingatkan siswa yang diusulkan untuk mendapatkan PIP harus yang benar-benar miskin. Diurutkan usulannya mulai dari siswa yang paling miskin. Dan masyarakat tidak perlu khawatir dengan prosedurnya karena akan diawasi oleh tim. Persyaratannya juga lebih mudah yakni tidak perlu pakai surat miskin.
"Tidak perlu pakai surat miskin karena nanti bisa kena kutipan. Urutkan dari sisiwa yang paling miskin. Ingat jangan yang sudah mampu dikasi juga nanti nggak bisa masuk surga karena hak orang miskin diambil," kata Sofyan Tan.
Sofyan Tan pun sempat bercanda bahwa yang hadir saat kunjungan kerjanya tersebut sebagian besar bukan pemilihnya. "Saya yakin sebagian besar yang hadir ini tidak milih saya pemilu lalu kan. Tapi hari ini saya yang milih bapak ibu untuk mendapatkan PIP," ujar Sofyan Tan disambut tawa dan tepung tangan para undangan.
Melalui PIP dia berharap anak-anak bisa menyelesaikan sekolahnya dengan baik. Karena hanya dengan pendidikan kondisi ekonomi keluarga bisa membaik. Jika hari ini masih dalam kondisi kurang beruntung maka yakinlah suatu saat di tangan anak-anak yang mendapatkan pendidikan dengan baik, harkat dan martabat keluarga akan terangkat.
Kepala Dinas Pendidikan Deli Serdang Wastianna Harahap menyampaikan bantuan di bidang pendidikan sudah banyak dilakukan Sofyan Tan khusunya di Deli Serdang. Dia pun berharap Desa Bintang Meriah Pancur Batu juga dapat disalurkan bantuan yang sama.
Kepala Sekolah SD 101831 Rezeki Ginting menyampaikan sekira 80% siswa dari keluarga kurang mampu. Karena itu bantuan yang akan diperjuangkan Sofyan Tan sangat diharapkan.
"Pagi ini ada yang diutus Tuhan kemari untuk menyalurkan bantuan yang kita harapkan. Bapak Ibu silahkan tanyakan apa yang selama ini jadi keluhan kita," ujarnya.
(RA)