![]() |
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan saat melakukan reses sekaligus peresmian ruang kelas baru di SMP YP Nurani Jalan Kakap, Belawan dan gedung baru di SMP Negeri 26 P. Sicanang. |
MEDAN - Ada kondisi paradoks yang ditemukan Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan saat melakukan reses di daerah Belawan, Sumatera Utara (Sumut), Senin (19/2). Belawan yang merupakan kota pelabuhan, pintu gerbang perdagangan untuk wilayah Sumut dan Aceh namun kondisi perekonomian masyarakatnya berada di garis kemiskinan.
Lebih ironisnya lagi ketika sebagian besar anak-anak di usia sekolahnya hampir seragam bercita-cita ingin menjadi tentara atau polisi dengan alasan wilayah tempat tinggalnya rawan kriminal.
"Mau jadi tentara. Karena banyak narkoba dan sering dipalak (dimintai uang secara paksa)," kata Dimas Kurniawan, 14, siswa SMP Negeri 26 P. Sicanang, Medan itu dengan spontan saat ditanya langsung Sofyan Tan soal cita-cita.
Hal yang sama disampaikan Roy Sihite siswa SMP Negeri 26 lainnya yang berkeinginan menjadi TNI atau Polisi. Alasannya pun sama, karena daerah tempat tinggalnya rawan kriminalitas. Sehingga jika dirinya menjadi aparat negara, akan lebih disegani dan bisa menangkap pelaku kriminal.
Sofyan Tan mengaku tidak heran jika sebagian besar siswa di Belawan bercita-cita menjadi TNI/Polri. Hal itu sudah dia ketahui sejak beberapa kali melakukan reses maupun kunjungan kerja di kota pelabuhan tersebut. Hampir tidak pernah ada siswa yang bercita-cita menjadi guru, dokter atau profesi lainnya saat ditanya tentang cita-cita. Karena tingginya angka kriminalitas di daerah paling Utara kota Medan tersebut.
Sofyan Tan mengungkapkan, dirinya sering berkunjung ke kota-kota pelabuhan yang ada di beberapa negara dunia. Umumnya masyarakat yang berada di sekitar pelabuhan hidup sejahtera dan berkecukupan. Karena pelabuhan adalah pintu gerbang perdagangan. Sehingga banyak peluang kerja dan usaha di wilayah tersebut.
Berbeda dengan kota pelabuhan yang ada di Sumut, justru masyarakatnya hidup miskin. Karena umumnya hanya bekerja sebagai buruh. Usia anak-anak usia sekolah sudah bisa dapat uang dengan bekerja sebagai pekerja kasar lantas memilih putus sekolah. Tidak heran jika angka kriminalitas pun tinggi.
Satu-satunya cara untuk mmeberantas kriminalitas dan kemiskinan di Belawan adalah dengan pendidikan. Tidak cukup jika hanya dengan menjadi TNI/Polri. Pendidikan yang baik yang bisa mengubah nasib keluarga.
Karena itu Sofyan Tan meminta kepada seluruh orang tua murid yang hadir untuk memastikan bahwa semua anaknya pergi ke sekolah dan menamatkannya hingga jenjang perguruan tinggi. Jika tidak punya biaya, diminta untuk tidak khawatir lagi. Sebab pemerintaha Jokowi - JK sudah menjalankan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dan bidikmisi.
"Sudah ada 391 beasiswa PIP yang diterima siswa di sini. Itu artinya sudah ada Rp293juta lebih disalurkan untuk siswa di SMP 26. Total keseluruhan beasiswa PIP yang sudah saya salurkan selama tiga tahun ini ada 50ribu lebih siswa SD, SMP, SMA dan SMK di Sumut yang menerimanya," ungkap Anggota Komisi X DPR RI itu.
Untuk memastikan pendidikan di Belawan berlangsung nyaman, maka pemerintah juga telah menyiapkan anggaran untuk merehab ruangan serta membangun ruang kelas baru. Seperti yang sudah diterima SMP Negeri 26 yakni ruang laboratorium baru, tiga kelas rehab sedang dan tiga kelas rehab berat dengan anggaran senilai Rp918 juta.
Selain sekolah negeri, swasta juga dapat jatah rehab 3,5 ruangan kelas di SMP Nurani Jalan Kakap Belawan dengan nilai anggaran Rp175 juta.
"Semua bantuan ini prinsipnya tidak boleh lagi ada sekolah seperti kandang ayam dan tidak boleh lagi ada yang tidak sekolah," tegas Sofyan Tan.
Kepala Sekolah SMP Negeri 26, P. Sicanang, Mangaratua Panjaitan SPd menyebutkan dirinya baru saja menjabat di sekolah tersebut sudah mendapatkan bantuan yang cukup besar melalui Sofyan Tan. Sebelumnya saat masih di SMP 24 Negeri Medan dirinya juga telah menerima bantuan yang sama dari Sofyan Tan. Untuk dirinya sangat berterimakasih sekali atas perhatian Sofyan Tan terhadap pendidikan di Sumut. "Kami sangat berterimakasih dan berharap Bapak bisa terpilih kembali," ujarnya.
Ketua Yayasan Perguruan Nurani, Jalan Kakap, Belawan, Hj Norma Sutopo SH di tempat berbeda juga menyampaikan hal yang sama.
Selain mendapat bantuan rehab ruang kelas, siswa di sekolahnya juga sudah mendapatkan beasiswa PIP.
(RA)