MEDAN - Ribuan warga dari beragam etnis dan lapisan datang silih berganti memadati Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) Jalan Bakul Medan Sunggal, Sabtu (17/2). Sama seperti tahun sebelumnya, Anggota DPR RI dr Sofyan Tan menggelar open house perayaan Imlek di sekolah pembauran yang didirikannya.
Sekolah dipilih sebagai tempat menyambut tamu Imlek karena membludaknya masyarakat yang datang setiap tahun. Sehingga tidak bisa lagi tertampung jika digelar di rumahnya. "Kalau di sekolah masyarakat bisa lebih membaur tidak ada perbedaan. Kalau di rumah ada yang di dalam ada yang di luar, udah nggak muat lagi," ujar Anggota Komisi X DPR RI itu.
Sofyan Tan bersama istrinya Elinar sepanjang acara tampak dengan sabar dan ramah melayani satu persatu tamu yang ingin salaman dan berfoto. Sejak dimulai pukul 10.00 WIB hanya sesekali Sofyan Tan dan istri bisa duduk. Bahkan terlihat tidak bisa menyicipi makanan yang terhidang di meja.
Begitu pun senyum bahagia terpancar dari wajah keduanya saat melayani warga yang silih berganti mengantri untuk berfoto. Melayani merupakan bagian dari sikap kesetiaan dan loyalitas kepada warga dan para sahabatnya yang selama ini juga selalu setia dan loyal dalam mendukungnya.
"Imlek 2569 kali ini memasuki tahun anjing. Anjing itu makhluk yang setia dan loyal. Tahun ini adalah tahun menguji kesetiaan dan loyalitas kita pada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," ungkap politisi PDI Perjuangan itu.
Selain dihadiri sejumlah relawan, sahabat dan kerabat, open house juga dihadiri beberapa pejabat seperti Gubernur Sumut Tengku Ery Nuradi, Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung, Anggota DPD RI Parlindungan Purba dan Walikota Medan Dzulmi Eldin.
Tengku Ery yang diminta untuk memberikan sambutan ucapan selamat Imlek dalam kesempatan itu berbagi cerita terkait kesetiaap Sofyan Tan dalam menjalin persahabatan. Menurutnya Sofyan Tan sosok yang setia kawan. Tanpa ada momentum politik, sejak dirinya menjadi Bupati Serdang Bedagai, Sofyan Tan setiap tahun selalu datang berkunjung saat Lebaran dan kerap menjalin komunikasi yang hangat. Begitu juga sebaliknya dirinya selalu hadir saat Imlek.
Bahkan keduanya sempat beberapa kali ingin dipasangkan dalam Pilkada. "Tahun 2010 hampir kami berpasangan di Pilkada Walikota. Kalau jadi mungkin Pak Eldin nggak bakal terpilih," kata Tengku Ery menggoda Dzulmi Eldin yang disambut tepuk tangan dan tawa seluruh undangan.
Tengku Ery dalam kesempatan itu berpesan, di tahun politik diharapkan perbedaan tidak menjadikan perpecahan, namun harus menjadi keindahan layaknya seperti pelangi. Ke depan diharapkan muncul pemimpin yang dapat merangkul semua masyarakat, yang mampu menyejukkan dan mengayomi, bukan calon pemimpin yang memecah belah rakyat.
(RA)