3.000 Paket Imlek Dibagikan

Analisa/istimewa
BAGI PAKET: Anggota DPR RI dr Sofyan Tan membagikan paket Imlek di Kelurahan Titi Kuning, Medan Johor, Sabtu (3/2).
Medan, (Analisa). Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan bersama Lions Club Wilayah V dan Nemo Charity Club menyusuri sejumlah perkampungan miskin yang mayoritas dihuni oleh Tionghoa di Kota Medan jelang perayaan Imlek. Mulai dari Kelurahan Titi Kuning hingga Belawan, sekitar ribuan masyarakat Tionghoa masih hidup dalam kondisi ekonomi yang kurang beruntung.
Dalam perjalanan di tujuh lokasi yakni Kelurahan Titi Kuning Medan Johor, Jalan Pukat Banting II Mandala, Kota Bangun Medan Deli, Titi Papan Medan Marelan, Sei Mati Medan Labuhan, Paya Pasir Medan Marelan dan Medan Belawan, ribuan warga Tionghoa tampak mengantri berbaris rapi menunggu pembagian paket bantuan bahan pokok.
Sofyan Tan mengatakan, bersama Lions Club dan Nemo Charity Club, mereka ingin menepis pandangan dan anggapan masyarakat bahwa semua orang Tionghoa hidup dengan kondisi ekonomi berkecukupan. Sehingga kerap mendapat diskriminasi dalam urusan administrasi kependudukan.
"Kamu lihat wajah-wajah mereka yang legam karena sengatan matahari. Mereka orang-orang Tionghoa yang kurang beruntung secara ekonomi dan sehari-hari berjuang dengan keterbatasan," kata anggota DPR RI dari Komisi X itu di sela-sela pembagian bantuan paket Imlek di Titi Papan, Medan Marelan, Sabtu (3/2).
Lokasi perkampungannya pun masih ada yang terpencil. Seperti di Kelurahan Sei Mati, harus melewati terowongan kecil Tol Belmera dan menyusuri perkebunan pisang yang luas di sepanjang jalan kiri dan kanan. Sekitar 2 kilometer menembus perkebunan pisang, seratusan warga sudah berkumpul dengan antusias menyambut. Jangan bayangkan perawakan mereka seperti kebanyakan orang Tionghoa yang dilihat di mal dan plaza. Dengan wajah yang pekat, baju lusuh, bahkan ada pula yang bertongkat tertatih-tatih ikut menunggu pembagian paket Imlek.
Tidak mengenal suku dan agama
Kemiskinan itu menurunya, tidak mengenal suku dan agama. Dia mengaku sudah lama mengenal orang-orang Tionghoa yang kurang beruntung secara ekonomi hidup di garis kemiskinan. Untuk itu diharapkan pada Tahun Baru Imlek dengan shio anjing, masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi dapat berkurang untuk tahun yang akan datang.
Untuk mengurangi kemiskinan, ia meminta warga agar mengambil sifat anjing yang setia dan selalu melindungi pemiliknya jika ada yang berusaha menyakiti. Setia terhadap NKRI dan Pancasila serta tidak lupa diri jika pernah dibantu.
Ia meyakini tahun depan masyarakat miskin akan berkurang karena sudah banyak bantuan langsung yang disalurkan. Seperti beasiswa untuk SD, SMP, SMA dan SMK melalui Program Indonesia Pintar telah tersalurkan dengan baik. Bagi warga yang anaknya ingin berkuliah namun tak punya biaya dapat diusulkan pada program beasiswa bidikmisi yang membebaskan uang kuliah serta diberikan uang saku tambahan setiap bulannya.
"Jadi kalau masih ada yang belum dapat PIP dan mau bidikmisi silahkan laporkan dan catat namanya kasi ke orang-orang yang sudah kami percaya. Tahun ini alokasinya lebih besar," ungkap Sofyan Tan yang juga pernah menjadi Presiden Pertama Lions Club Medan Kasuari.
Aseng warga Link IV, Sei Mati, Medan Labuhan menyebutkan tahun ini mendapatkan 100 paket bantuan untuk warga. Setiap tahun dapat bantuan Imlek dan jumlahnya terus berkurang karena perlahan warga sudah mulai membaik perekonomiannya. Sebagian besar warga bekerja dari hasil berkebun pisang dan berdagang.
Acuan (55) warga Titi Papan, Medan Marelan sehari-hari bekerja sebagai tukang becak motor. Hanya pekerjaan tersebut yang bisa dilakoninya karena kaki kanannya sudah harus diamputasi akibat mallpraktek sejak 1989.
"Tahun lalu kami dapat bantuan juga. Di sini banyak yang kurang mampu umumnya warga Tionghoa," ujar Acuan yang sudah memiliki 2 orang anak.
Rutin
Ketua Panitia Bhakti Sosial Iwan Hartono Alam mengatakan kegiatan bakti sosial dilakukan secara rutin jelang hari-hari besar nasional dan keagamaan. Bertepatan dengan Imlek, pihaknya membagikan 3000 sembako untuk wilayah Medan, Binjai, Deliserdang, Serdangbedagai dan Tebing Tinggi pada tanggal 2, 3 dan 4 Februari.
Paket dibagikan ke warga yang kurang beruntung. Diharapkan untuk tahun yang akan datang jumlah warga yang menerimanya berkurang. Sebab jika tak berkurang artinya jumlah warga miskin bertambah.
"Kalau naik terus artinya yang miskin bertambah," ujarnya. (rel/rrs)
sumber : http://harian.analisadaily.com/kota/news/kemiskinan-tidak-mengenal-suku-dan-agama/499337/2018/02/05