Djarot : Sumatera Utara Butuh Kartu Sumut Pintar
MEDAN - Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut H. Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus akan mewujudkan Kartu Sumut Pintar sebagai salah satu program andalan mereka. Karena masih banyak warga yang datang dan menyampaikan aspirasi tersebut langsung ke pasangan yang diusung PDI Perjuangan dan PPP tersebut.
H. Djarot Saeful Hidayat mengatakan Kartu Sumut Pintar bisa diterapkan di Sumatera Utara seperti yang telah mereka wujudkan di Jakarta. Kartu tersebut bisa dipakai untuk siswa SMA/SMK dan Pesantren yang sudah menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi. Sedangkan untuk tingkat SD dan SMP yang menjadi kewenangan kabupaten/kota akan disiapkan pola kerjasamanya.
"Ibu-ibu tadi datang ke Saya saat menghadiri undangan pernikahan di pesantren Tanjung Morawa. Mereka minta tolong buatkan Kartu Sumut Pintar seperti di Jakarta. Karena di pesantren itu banyak juga dari keluarga kurang mampu," kata Djarot didampingin Sihar saat memberikan sambutan pada Deklarasi Sahabat Sofyan Tan (ST) untuk Djarot Sihar di Hotel Polonia, Medan, Minggu (26/1).
Kartu Sumut Pintar nantinya akan melengkapi Kartu Indonesia Pintar yang selama ini sudah berjalan. Namun karena tidak semua warga kurang mampu bisa mendapatkannya, maka perlu disiapkan program Kartu Sumut Pintar untuk memperluas jangkauannya. Masalah teknis menurutnya sangat mudah dalam mewujudkannya karena apa yang akan mereka lakukan sudah pernah dibuat dan berhasil diwujudkan di Jakarta.
"Jadi bukan sekedar omongan, sudah terbukti dan teruji," ungkap Djarot.
Mewujudkan Sumut dengan konsep semua urusan mudah dan transparan menurutnya bukan sesuatu yang sulit. Karena dirinya sudah dua periode memimpin Blitar dan satu periode di DKI Jakarta dalam menerapkannya.
Mewujudkan Sumut dengan konsep semua urusan mudah dan transparan menurutnya bukan sesuatu yang sulit. Karena dirinya sudah dua periode memimpin Blitar dan satu periode di DKI Jakarta dalam menerapkannya.
Lalu persoalan lain menurutnya adalah infrastruktur di Sumut yang tidak pernah beres. Masalah infrastruktur akan sangat mudah diselesaikan jika pemimpinnya punya jaringan yang kuat untuk melobi pemerintah pusat. Dan pasangan Djarot-Sihar adalah orang yang sangat mengenal baik semua menteri di kabinet Jokowi-JK. Sehingga tidak sulit untuk membenahi infrastruktur yang sebagian besar kewenangannya ada di pemerintah pusat.
Djarot mengatakan yang dibangun di Sumut haruslah kepemimpinan yang bersatu. Jangan enam bulan pisah berkelahi antarakepala daerah dan wakilnya karena rebutan rejeki. Bisa dilihat berapa daerah yang hanya rukun diawal dan pisah di tengah jalan. Dia menggaransi pasangan Djarot-Sihar akan langgeng hingga akhir periode jika terpilih. Karena sudah saling kenal dekat baik pribadi maupun keluarga masing-masing. Itu pun sudah terbukti selama dirinya menjabat di Blitar dan DKI Jakarta.
"Saya sudah dua kali walikota dan selalu baik dengan wakil saya sampai hari ini dan dekat dengan keluarga. Sampai di Jakarta pun seperti itu. Tidak pernah bertengkar di depan umum," ujar Djarot.
dr Sofyan Tan dalam kesempatan itu mengatakan 300 lebih Sahabat ST yang hadir saat ini masih sebagian dari total keseluruhan. Ini adalah sahabat yang sudah membantu dalam Pemenangan Walikota Medan 2010, Pemilihan Presiden Jokowi-JK, Pilgubsu 2013 Esja dan DPRRI. Ini sudah empat kali, dan hari ini yang kelima kita akan menangkan Djarot-Sihar.
"Jadi sudah teruji soliditas dan kekompakannya. Dan pemenangan Djarot- Sihar adalah yang kelima yang akan kita menangkan," kata Sofyan Tan yang juga Anggota DPR RI dari Dapil Sumut 1.
Jaringan yang terbentuk sudah semakin luas karena banyak program-program yang disalurkan. Semua siap melakukan kerja-kerja pemenangan seperti yang sudah pernah dilakukan.
Sofyan Tan menilai pasangan Djarot-Sihar sangat pantas untuk dipilih karena keduanya sosok yang dekat dengan pemerintah pusat. Sehingga bisa melakukan lobi ke pemerintah untuk menurunkan program pusat ke Sumut.
"Masalah di Sumut adalah bagaimana bisa berkomunikasi dan melobi pemerintah pusat untuk menyalurkan semua programnya ke Sumut.
Dan keduanya punya modal untuk dekat dengan pemerintah pusat," ungkap Sofyan Tan.
Sofyan Tan meminta semua Sahabat ST tidak lagi diam, tapi sudah mulai melakukan kerja-kerja pemenangan dan bergerak hingga 27 Juni mendatang. Target minimal 1,2 juta suara di Medan, Deliserdang, Serdangbedagai dan Tebingtinggi.
Ketua Tim Pemenangan Djarot - Sihar Jumiran Abdi menyebutkan Sofyan Tan adalah pemilik suara terbesar di Sumatera Utara saat pencalegan. Kami meminta perolehan suara bisa tiga kali lipat dalam Pilgubsu 2018 untuk memenangkan Djarot-Sihar.
"Saya yakin Sahabat ST ini hebat. Karena ST pernah jadi yang terbanyak di seluruh dapil suaranya. Kami minta suaranya dilipatkan tiga," kata Jumiran.
Jumiran mengatakan memenangkan Djarot-Sihar tidak terlalu rumit, cukup meyakinkan orang untuk memilih Djarot-Sihar. Karena sosok Djarot sudah pengalaman memimpin di Blitar dan DKI Jakarta.
(RA)
(RA)