Medan, (Analisa). Festival Buah Nusantara kembali digelar di Medan. Festival ini dilaksanakan pada 25-26 November 2017 di Atrium Cambridge City Square. Kegiatan tersebut diharapkan bisa meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Sumatera Utara (Sumut).
Anggota DPR RI Komisi X, Dr Sofyan Tan mengatakan, Sumut merupakan penghasil buah-buah berkualitas. Setiap daerahnya, memiliki ikon-ikon buah yang dapat dikenal wisatawan lokal maupun mancanegara. Seperti di Berastagi, Kabupaten Tanah Karo terkenal dengan markisa, rambutan di Kota Binjai, Padangsidimpuan dikenal salaknya serta daerah lainnya.
“Sehingga tujuan dari festival buah ini menjadi sangat penting sebagai salah satu daya tarik wisatawan mancanegara maupun nusantara. Jadi buah-buahan ini sangat menarik dan menjadi ikon untuk menarik wisatawan di sini,” katanya usai membuka acara Festival Buah Nusantara 2017, Sabtu (25/11).
Melalui kegiatan ini, tentunya diharapkan dapat meningkatkan pariwisata di Sumut. Apalagi lanjutnya, saat ini pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menaruh perhatian ke Sumut dengan pengembangan Danau Toba sebagai 10 destinasi nasional.
Ia menambahkan, keseriusan itu terlihat dari besarnya pemerintah mengalirkan dana dan memprioritaskan untuk pembangunan-pembangunan infrastruktur di provinsi ini. Adanya kegiatan inilah diharapkan dapat mengambil peluang dengan mengembangkan potensi alam termasuk buah-buahan. Namun, menurutnya peningkatan pariwisata itu tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah pusat. Tetapi juga peran pemerintah daerah untuk membantu mewujudkan hal tersebut.
"Keterlibatan pemerintah daerah memang masih sangat kurang mengalokasikan dana untuk pariwisata. Seolah-olah tidak bisa memberikan harapan. Padahal pariwisata itu satu-satunya yang menjanjikan tidak perlu investasi besar tetapi peningkatan pelayanan, pendidikan sumber daya manusia (SDM). Makanya perlu ada ketegasan dan koordinasi dari Gubernur Sumut untuk menjembatani pariwisata lintas sektor tersebut, " bebernya.
Selain itu, festival buah ini juga diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan para pelaku UKM termasuk petani. Petani akan memberikan kontribusi peningkatan perekonomian rakyat. "Kita tidak perlu lagi nantinya diserbu buah impor. Selama ini kan kita tidak bisa mempromosikan buah lokal kita karena buah dari luar pakai pengawet. Padahal dalam negeri hasil buah lebih baik," jelasnya.
Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kemenpar, Tazbir, mengapresiasi atas inisiatif pihak-pihak yang menyelenggarakan kegiatan ini. Ia tidak memungkiri buah-buah asal Sumut sangat terkenal karena sebagai destinasi wisata memiliki banyak sekali variasi buah-buahan.
Ia menambahkan, kegiatan ini tentunya memberikan pemahaman untuk lebih mencintai buah lokal dan menimbulkan kreativitas. "Dengan buah lokal kita akan beri tahu kepada turis, menyejahterakan petani dan penanam pohon lokal. Jadi ini tidak hanya kepentingan Kemenpar tetapi juga Kementan tentang konsumsi buah," ujarnya.
Ia berharap kegiatan ini akan rutin dilakukan setiap tahunnya. Pihaknya siap mensponsori dan mendukung kegiatan ini. "Kami dan Kementan siap mensponsori dan mendukung. Karena Sumut menjadi prioritas nasional dari segi pariwisata. Warga Medan dan Sumut harus menjadikan kegiatan ini suatu kebanggaan. Sehingga bisa mempromosikan Sumut," ungkapnya.
Ketua Panitia Leo Winda didampingi Presiden Leo Clubs District 307A2 Leo Frans selaku pelaksana dan koordinasi stan, menjelaskan kegiatan ini diisi 31 stan yang menampilkan seluruh buah lokal Sumut serta adanya olahan-olahan dari bahan dasar buah. "Selain 31 stan ada juga berbagai kegiatan lomba, mulai dari menyusun buah, mengukir buah, kreasi jus buah, kreasi dessert buah serta mewarnai gambar buah dan demo chef ukir buah," jelasnya. (wita)
sumber : http://harian.analisadaily.com/mobile/kota/news/meningkatkan-daya-tarik-wisatawan-ke-sumut/459464/2017/11/27