
Seorang ibu berjilbab langsung ke depan menghampiri Anggota DPR RI dr Sofyan Tan dan menggenggam erat tangannya ketika acara penyerahan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) selesai di Sekolah RA Kartini, Jalan Yos Sudarso, Tebing Tinggi. Disaat orangtua siswa penerima PIP lainnya mengantri untuk bersalaman, si ibu memilih untuk tidak melepaskan genggamannya.
Dengan rasa haru dan mata yang berkaca-kaca, ibu tersebut terbata-bata menyampaikan rasa terimakasihnya ke Sofyan Tan. Dia tak menyangka bakal mendapatkan bantuan PIP. Sebab dirinya hampir putus asa untuk bisa terus menyekolahkan anaknya hingga tamat.
"Saya kira saya tidak bisa lagi sekolahkan anak saya sampai tamat. Untunglah bapak datang kemari," katanya.
Sebelumnya, Rahman Sitompul orangtua siswa di Sekolah RA Kartini juga menyampaikan rasa bahagia dan harunya secara langsung ke Sofyan Tan. Dia mengaku semakin optimis bisa menyekolahkan anaknya hingga masuk perguruan tinggi.
"Anak-anak saya semua sekolah di sini. Saya mau anak saya nanti kuliah di Fakultas Hukum USU dan berhasil," ujar Rahman.
Anggota DPR RI dari Komisi X dr Sofyan Tan mengatakan PIP merupakan salah satu program Presiden Jokowi yang nilai anggarannya disahkan DPR. Program tersebut diakui sangat dibutuhkan masyarakat saat ini. Tentu jika tidak dikawal maka sekolah-sekolah di Tebing Tinggi tidak kebagian. Untuk itulah perannya sebagai anggota Dewan yakni memastikan bahwa penerima PIP adalah orang yang tepat sasaran dan merata di seluruh Indonesia.
Sekolah RA Kartini merupakan sekolah yang paling banyak mendapatkan PIP di Tebing Tinggi. Sekitar 282 siswa dari SD, SMP, SMA dan SMK mendapatkannya. "Jadi saya bawa uang Rp215 juta ke sekolah ini melalui PIP. Mimpi apa Ibu Bapak dapat bantuan ini," ujar Sofyan Tan.
Namun ditegaskannya berulang kali uang yang disalurkan melalui PIP sepenuhnya untuk keperluan pendidikan anak. Jika uang sekolahnya selama ini nunggak, maka harus dilunaskan terlebih dulu. Bila masih ada lebihnya, pergunakan untuk membiayai pendidikan.
Selain PIP, Sofyan Tan juga mensosialisasikan beasiswa bidikmisi. Jika ada yang siswa berprestasi dan masuk perguruan tinggi negeri namun tak ada biaya, bisa diusulkan untuk mendapatkannya. Uang kuliah gratis dan tiap bulan mendapatkan Rp650 ribu sebagai uang saku. Namun jika tidak lulus perguruan tinggi negeri, bisa masuk ke swasta, salah satunya yang sudah bekerjasama dan bersedia membantu untuk beasiswa bidikmisi adalah STIE Eka Prasetya Medan, UNPRI, Univ Nommensen, Univeristas Darma Agung.
![]() |
Anggota DPR RI dr Sofyan Tan di Sekolah Perguruan Ir. H. Djuanda Tebing Tinggi. |
"Semua bantuan pendidikan ini agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah karena biaya. Semua harus sekolah agar anak-anak kita tidak sekedar jualan lemang, harus menjadi orang sukses," ujarnya.
Ketua Yayasan Sekolah RA Kartini David SS mengakui untuk wilayah Tebing Tinggi sekolahnya yang paling banyak dapatkan PIP. Semua itu berkat bantuan Sofyan Tan. Dia pun mengapresiasi kedatangan Sofyan Tan secara langsung ke sekolah, sebab sejak dibangun 30 tahun lalu belum ada pejabat tinggi yang datang berkunjung.
Dari informasi yang diperoleh, tingginya penerima PIP di Sekolah RA Kartini karena banyak siswa yang nunggak uang sekolah hingga bertahun-tahun. Namun pihak sekolah tetap mempertahankan siswa tersebut. Sebab banyak siswa kurang mampu yang bersekolah di tempat tersebut. Bahkan uang sekolahnya pun termasuk yang terendah diantara sekolah swasta di Tebing Tinggi.
Usai dari Sekolah RA Kartini, Sofyan Tan melanjutkan ke Sekolah Perguruan Ir H. Djuanda Tebing Tinggi. Sekolah tersebut mendapatkan 52 bantuan PIP. Sofyan Tan berdialog langsung dengan para penerima PIP yang rata-rata bekerja sebagai tukang becak, pengumpul barang bekas, buruh kasar dan sebagainya.
(RA)