dr Sofyan Tan : Indonesia Bukan hanya Bali

Anggota Komisi X DPR RI dr Sofyan Tan dan Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata Tazbir foto bersama dengan pemateri dan peserta pada Seminar Pengembangan Pariwisata Sumut dalam Rangka Menggerakkan Perekonomian Daerah, di Hotel Aryaduta,  Medan, Sabtu (25/11/2017)

MEDAN - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan optimis Indonesia mampu mencapai target 20juta kunjungan wisata di 2019 meski pariwisata Bali sedang mendapat ancaman bencana. Karena ada 10 destinasi wisata lain di luar Bali yang sudah dipersiapkan untuk mencapai target tersebut.

Sofyan Tan mengakui ada kekhawatiran kunjungan wisatawan mancanegara akan menurun semenjak adanya ancaman erupsi Gunung Agung di Bali. Namun sebaliknya menurut Anggota Komisi X DPR RI justru itu bukan sebagai ancaman bagi pariwisata Indonesia. Sebab andalan pariwisata saat ini tidak lagi fokus ke ke Bali, justru ada 10 destinasi lain yang dipersiapkan untuk mendatangkan 20juta wisatawan mancanegara ke Indonesia.

"Indonesia bukan hanya Bali. Ada 10 destinasi wisata nasional di luar Bali yang sudah ditetapkan," kata Sofyan Tan saat menjadi pembicara utama pada Seminar Pengembangan Pariwisata Sumut dalam Rangka Menggerakkan Perekonomian Daerah, di Hotel Aryaduta,  Medan, Sabtu (25/11/2017).

Dari 10 destinasi wisata nasional tersebut, 4 diantaranya menjadi prioritas utama yakni Danau Toba di Sumatera Utara, Borubudur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur. Pemerintahan Jokowi-JK sudah menunjukkan keseriusannya di bidang pariwisata. DPR RI melalui Komisi X juga sudah menyetujui dan ikut menggerakkan serta meghidupkan pariwisata di daerah-daerah.

Sayangnya kesiapan pemerintah pusat yang sudah merealisasikannya dalam bentuk kebijakan di APBN terkadang kurang mendapat respon dan dukungan dari pemerintah daerah. Masih ada daerah yang belum memberikan prioritas pada potensi pariwisata.

Sofyan Tan kembali mengingatkan bahwa pariwisata di Indonesia akan menjadi sumber devisa utama mengalahkan sektor minyak dan gas yang sudah mulai menipis. Jadi tidak ada alasan lain bagi pemerintah daerah untuk tidak ikut gencar menggerakkan potensi-potensi wisata di daerah masing-masing.

Industri pariwisata menurut Sofyan Tan adalah ekonomi rakyat, bukan untuk menggerakkan ekonomi para pemilik modal. Contoh sederhananya adalah ketika turis sampai di bandara tentu mebutuhkan guide (pemandu), transportasi seperti mobil rental dan sopir. Lalu ketika sampai di hotel akan dilayani oleh pekerja hotel. Setelah itu tentu membutuhkan makanan atau kuliner yang khas dimiliki daerah serta souvenir sebagai kenang-kenangan. Semua itu akan menghidupkan pelaku ekonomi rakyat yakni di kalangan usaha kecil menengah (UKM).

Potensi tersebut harus dihidupkan dan dikembangkan. Setiap orang khusunya anak muda punya potensi dan peluang yang sama dalam menggerakkan pariwisata di daerah. Manfaatkan teknologi informasi melalui media sosial untuk kemajuan perkembangan pariwisata. Jangan lagi terbiasa memposting  dan menyebarkan hal-hal negatif. Promosikan pesona Indonesia, keindahan dan keunggulan daerah masing-masing.

"Kalau saja di Sumut bisa mendatangkan 1 juta wisatawan pertahun, saya yakin penghasilan tiap orang yang bekerja di sektor wisata bisa Rp10juta per bulan. Makanya kita jangan lengah, jangan tidur. Ini potensi yang harus diambil," kata Sofyan Tan.

Dia pun mengingatkan kembali pemerintah daerah agar gencar memprogramkan kegiatan-kegiatan pariwisata. Jangan kalah dari pemerintah pusat yang sudah sangat serius memberikan perhatiannya di sektor pariwisata. Seperti diketahui kemarin pemerintah sudah meresmikan Bandara Silangit, Tapanuli Utara sebagai bandara internasional. Wisatawan mancanegara bisa langsung ke Danau Toba melalui bandara Silangit. DPR RI juga telah mengesahkan UU No 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dimana kebudayaan juga bisa mendatangkan investasi. Semua itu bentuk keseriusan pemerintahan Jokowi-JK dan DPR di bidang pariwisata.

Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata Tazbir mengatakan warga Sumut patut bangga dengan daerahnya dimana Danau Toba masuk dalam prioritas pengembangan wisata nasional. Tidak semua provinsi yang pariwisatanya diprioritaskan. Hanya ada 10 daerah dan difokuskan lagi menjadi 4 destinasi di luar Bali. Selain itu warga Sumut juga harus bangga bahwa putera terbaiknya ada di Komisi X yakni dr Sofyan Tan yang ikut memperjuangkan pengembangan pariwisata di Indonesia.

Tazbir mengatakan Danau Toba adalah magnit yang memiliki daya tarik kuat di bidang pariwisata. Karena itu setiap orang harus mengambil peluang dan kesempatan yang ada di depan mata untuk memajukan potensi-potensi wisata daerah.

"Ini oportunity (peluang/kesempatan) bagi kita semua. Jangan diam, rugi nanti," ujarnya.

Tazbir sepakat Indonesia bukan hanya Jawa dan Bali terutama dalam hal potensi wisata. Namun daerah-daerah di luar Jawa dan Bali harus kompak jika sudah berbicara pariwisata. Jangan tidak peduli dengan promosi dan program. Sebab bicara pariwisata maka harus lintas daerah.


Diakuinya pemerintah sudah mematok target tinggi untuk pariwisata sebagai penghasil devisa terbesar. Sebab tak bisa dipungkiri cadangan migas di Indonesia semakin menipis. Pada 2019, pariwisata ditarget berkontribusi 15% dari total PDB dengan total devisa Rp275 triliun. Itu semua bisa tercapai jika target 20juta wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia.
(RA)

Tentang dr.Sofyan Tan

Kenal Lebih Jauh Seputar Profil dr.Sofyan Tan
 Profil Dr.Sofyan Tan

  keterangan

 Official Facebook FanPage

  keterangan

 Official Twitter

  keterangan's.

 Official Youtube Channel

  keterangan's.

Kerja Nyata Untuk Indonesia

Our process on creating awesome Indonesia.

17

Organisasi Tergabung

5

Penghargaan Diraih

7

Buku Menginspirasi

25

Tokoh Inspirasi