MEDAN – Anggota DPR RI dr Sofyan Tan mengaku mendapat hidayah untuk berkunjung ke Sekolah SMP-SMA Al-Hidayah. Sebab, diantara 291.000 ruang kelas yang rusak berat se Indonesia, 4 paket bantuan rehab sebesar Rp200 juta akhirnya diperoleh sekolah yang siswanya rata-rata dari keluarga menengah ke bawah.
“Ini hidayah, petunjuk bagi saya untuk berada di sekolah ini. Meski awalnya saya agak susah mencari alamatnya. Ternyata kepala sekolahnya, Pak Haidir ini sahabat saya,” kata Sofyan Tan saat melakukan Reses Masa Sidang I Tahun 2017/2018 di Sekolah SMP-SMA Al-Hidayah, Jalan Letda Sujono, Gang Perguruan, Medan, Sumatera Utara, Senin (30/10).
Hidayah yang dimaksud Sofyan Tan adalah terkait paket bantuan yang diperoleh SMP-SMA Al-Hidayah yang sebelumnya memiliki ruang kelas yang sangat buruk dan tidak nyaman untuk suasana belajar mengajar, akhirnya dapat diperbaiki dan selesai direhab pada Oktober 2017. Sekolah Al-Hidayah menurutnya termasuk yang beruntung mendapatkan bantuan tersebut. Sebab tercatat ada 291.000 ruang kelas dengan kondisi rusak berat seluruh Indonesia dan pemerintah baru bisa memberikan bantuan rehab untuk 39.000 ruang kelas di 2017, dimana 4 ruangan diantaranya diperoleh Sekolah Al-Hidayah, Medan.
Sofyan Tan mengaku mendapatkan informasi terkait kondisi sekolah tersebut saat turun ke masyarakat dan mendengar ada sekolah swasta yang kondisi ruang kelasnya memprihatinkan dan tidak mampu merehab sendiri karena siswa di sekolah tersebut umumnya dari keluarga menengah ke bawah. Sehingga tidak mungkin mengutip uang pembangunan, bahkan uang sekolahnya pun relatif murah.
Informasi tersebut langsung diverifikasi kebenarannya dan diusulkan ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendapatkan bantuan di 2017. Selama ini yang sering dibantu oleh kementerian adalah sekolah negeri, namun bagi Sofyan Tan sekolah swasta juga berhak mendapatkan bantuan dan perhatian yang sama oleh pemerintah. Karena sama-sama memiliki peran dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Saya protes, saya bilang swasta juga punya hak sama. Akhirnya dapat hidayah, petunjuk, sekolah ini dapat bantuan,” ungkap Anggota Komisi X DPR RI itu.
Tidak sampai disitu, Sofyan Tan juga aktif memberikan informasi dan rekomendasi bantuan Program Indonesia Pintar (PIP). Dari rekomendasi yang diberikannya, terdapat 34 siswa SMA dan 29 siswa SMP dari Sekolah Al-Hidayah yang berhak memperoleh bantuan PIP. Untuk siswa SMP mendapatkan Rp750.000 setahun dan siswa SMA sebesar Rp 1juta per tahun. Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu pun mengingatkan ke pihak sekolah bahwa uang tersebut tidak boleh dipotong sepeser pun. Orangtua siswa juga tidak boleh menggunakannya untuk keperluan sehari-hari. Hanya boleh digunakan untuk keperluan pendidikan siswa.
“Besok udah bisa langsung dicairkan. Tapi ingat jangan untuk beli lipstick ya Bu. Jangan di sunat, jangan dipotong. Karena uang itu dari pajak rakyat,” tegas Sofyan Tan.
Sofyan Tan menegaskan apa yang dilakukannya adalah bagian dari tugas dan tanggung jawab sebagai seorang anggota legislatif. Bukan karena ada maksud lain apalagi berkampanye. Sebab saat ini bukan tahun politik dan dirinya pun bukan calon kepala daerah.
“Ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi agar tidak ada lagi anak miskin yang putus sekolah,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, di hadapan puluhan orangtua siswa penerima PIP, Sofyan Tan memberikan motivasi ke para wali murid agar tetap berupaya menyekolahkan anak-anaknya hingga selesai. Sebab melalui pendidikan kondisi ekonomi keluarga dapat diperbaiki.
Kepala Sekolah SMA Al Hidayah AM Haidir Saragih MA menggaku bangga atas perjuangan Sofyan Tan yang rela memperjuangkan ke pemerintah pusat agar bisa diberikan bantuan ke sekolah swasta. Sebagai wakil rakyat yang punya fokus perhatian di sektor pendidikan menurutnya apa yang dilakukan telah dirasakan secara langsung manfaatnya. Apalagi siswa di Sekolah Al-Hidayah umumnya dari keluarga menengah ke bawah dan uang sekolahnya pun termasuk yang paling murah.
“Seperti kita lihat bersama hari ini ruangan ini sudah cantik dan berkeramik. Sebelumnya rusak. Kami bangga dengan Pak Sofyan yang berjuang di sektor pendidikan. Selain itu anak-anak kami (siswa) juga mendapatkan PIP. Mudah-mudahan kebaikan ini terus berlanjut,” ujar Haidir.Kepala Yayasan Sekolah Al-Hidayah Hj Dra Septi Miharti Matondang mengatakan kehadiran Anggota DPR RI di sekolah tersebut diharapkan mampu menaikkan pamor sekolah di Kota Medan. “Kehadiran Pak Sofyan Tan hari ini sangat bersejarah bagi kami,” ungkap Septi.
Septi mengatakan sebuah rejeki yang tak terhingga diperoleh sekolah dimana selain mendapat bantuan rehab, siswanya juga dapat beasiswa dan dikunjungi wakil rakyat dari Senayan. Komitmen Sofyan Tan menurutnya bagian dari indahnya Indonesia yang berbhinneka tunggal ika. Tidak mengenal perbedaan dalam memberikan bantuan.
(RA)
(RA)